Semua catatan yang terangkum merupakan "Kutipan Hatiku" yang murni dari cerita hidupku tentang lika liku dalam menjalani hidup.. Daisypath Anniversary tickers

Rabu, 13 Juli 2011

Sebagian Catatan (2004-2005)

Minggu, 10 April 2005


Pada saat cuaca tak pernah terkira
Namun sejuk cintamu memberi rupa pada pertemuan
Seperti kabut yang turun dari puncak bukit,
sejuk dan damai
Melarutkan wajahku ke dalam muara hatimu
Dimana bayangan pohon-pohon karam dan
hijau daun masih bermimpi
menjadi kepompong yang kelak menjelma menjadi kupu-kupu liar
Bermain sayap,menyeberangkan suka cita
Dari atas air hingga ke taman-taman syurga
Sungguh,,betapa cuaca tak pernah terkira
Hingga angin deras pun tak jua menjawab 
awal dari mana pertemuan ini tercipta


(Tye)

20 januari 2004

Bila Puisiku

Dikeheningan suasana kalbuku
Ilusi kenangan kau dan aku
Menyempurnakan lamunan mayaku
Dan bila puisiku ini hanya lamunan
Akulah puisi itu dan engkaulah lamunanku

Biarkan aku jadi jarum jam kerinduan
Meniti detik, berlanjut menit waktu
Hingga ajal menghentikan langkah
Dan bila puisiku ini hanya kerinduan
Akulah puisi itu dan engkaulah rinduku


(Kakang)

10 Juli 2005

Ketika ingatanmu kembali mengingat dan tersadar
kau segera tersenyum dan berkata dengan ringan
"dia wanita terdahulu"
Sekilas kudapatkan tanda di matamu
Seakan dirimu tengah bermain dengan kenangan lalu
Hingga kau tak sadar dengan wanita dihadapanmu
Andai ku dapat bungkam,
bahwa saat itu aku tak terbakar
Tapi kegalauan itu datang dan terganggu oleh nafsu,
yang seakan ingin memburu
Dan apakah aku tengah cemburu???

(Tye)

07 Pebruari 2004

Berarti Hatiku

Derasnya hujan,
mendungnya awan,
menggelegarnya petir,
bercampur dalam kegelisahan isi hatiku

Bila derasnya hujan adalah isi hatiku,
berarti, hatiku menangis
Bila mendungnya awan adalah isi hatiku,
berarti hatiku bersedih
Bila menggelegarnya petir adalah isi hatiku
berarti hatiku marah

Dan,
bila derasnya hujan, mendungnya awan, dan menggelegarnya petir adalah isi hatiku
berarti hatiku...........

(Kakang)

Selasa, 12 Juli 2011

Aku Ingin

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan kata yang tak sempat diucapkan
Kayu kepada api yang menjadikannya abu


Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
Awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

(Aku Ingin, Supardi Djoko Darmono, 1989)

Itulah sepenggal bait puisi karya Supardi Djoko Darmono yang masih sangat terngiang-ngiang dalam telingaku.....
Pertama tau puisi ini waktu SMA, guru Bahasa Indonesiaku mengenalkan puisi ini padaku. Aku yang keranjingan puisi dari masa kecil, tambah semangat mengikuti pelajaran bahasa ketika itu. Ibu Nurlaela membawaku lebih banyak mengkaji sastra daripada pelajaran bahasa sesungguhnya.

Sejak kecil,luph banget ma kata-kata indah macam puisi. Jika teman-temanku mengantuk ketika membaca buku sastra, aku malah ingin terus menerus membaca. Dengan puisi, dapat membawaku sebagai juara ketika masa kecil dulu, dengan puisi dapat membawaku tampil dihadapan bapak Bupati kala itu, dengan puisi dapat membagiku banyak pengalaman, mengasah tutur kata dan dengan puisi dapat membawaku menuju akhir masa kuliah dan mendapatkan sebuah gelar kependidikan....

Dari membaca, menjadi menulis....
Sejak bangku sekolah dasar dan sekolah mengah pertama yang kulakukan hanyalah membaca,setiap kesempatan puisi-puisi yang kutemui ku lahap bahkan aku tak segan menggunting isi majalah atau koran yang terdapat puisi kemudian ku jadikan kliping. Beberapa kliping buku kumpulan puisi jadi di tanganku saat itu. Setelah lama ide-ide saling berdesakkan dalam fikiranku, maka aku mencoba menuangkannya dalam beberapa catatan saat mulai memasuki bangku sekolah menengah atas.

Kata orang ide tulisan hadir ketika kalian jatuh cinta....yah...begitulah adanya...jatuh cinta bisa membuat seseorang seperti bisa melakukan apa saja, termasuk menulis puisi.
Puisi ini dipersembahkan kepada siapa lagi kalo bukan kepada kakangku.....^_^
Sepanjang perjalanan cerita kita selalu kita abadikan lewat tulisan,,saat itu entah indah, tawa, amarah, emosi dan setiap peristiwa yang terjadi ku tuangkan dalam tulisan. Kakang juga dulu jago banget bikin puisi, entah karena dia memang suka...atau ia belajar suka karena perempuannya begitu suka puisi. Dulu, kemana-mana selalu bawa catatan, setiap menit, setiap kejadian tertuang dalam sbuah tulisan....


Dan inilah sebagian kisahnya.......
Tulisan ini aku tulis ketika merayakan dua bulan hubungan kita...

03122003

dua bulan tlah kita lewati
tawa, amarah, tangis
bercampur dalam kebahagiaan
di keheningan ku terjaga
berdoa dalam lirihku
agar kisah ini slalu bersemi
di suatu keabadian

Tulisan lain datang dari kakang.....

Yang Pantas

luasnya bumi
luasnya langit
luasnya angkasa raya
takkan mampu menandingi
rasa sayang dan cintaku
yang ada di dalam hati ini

semua rasa itu, kan kuberikan
pada seorang wanita istimewa
yang telah menemaniku
dalam kegembiraan, kesedihan dan keputusasaan
seiringng berjalannya waktu
selama 2 bulan ini

wanita istimewa yang pantas mendapatkan smua itu
adalah kau.......
(Chriesty)

Dan inilah cerita satu tahun kita dari kakang untukku.....

Kala isyarat hati kau mainkan
Indah terasa masuki alam bawah sadarku
Niat suci pun mulai tersiratkan
Ingin miliki kau sepenuh hatimu

Sayang.....
Entah dari mana rasa ini datang
Tak pernah ku tolak, tak pernah kupungkiri
Aku mencintaimu, lewat alunan musik kalbuku
Hembusan nyata terasa dalam dada
Untuk menyayangi dan disayangimulah aku hidup
Namamu abadi terlukis dalam singgasanaku

Sayangnya tulisan tentang satu tahunku untuk kakang tercecer, dan tak kutemukan hingga menulis disini.
Jika di perhatikan, kakang menulis dengan awal kalimat yang teratur dan berbunyi, "KINI SETAHUN"

Sebagai tulisan terakhir malam ini,,
Catatan ini ku tulis ketika tahun 2006


Pemandangan senja kali ini,
tampak luar biasa indah, tampak siluet sinar keemasan
Hanya suara desau angin dan celoteh burung yang turut asyik
menikmati tiap detik perubahan warna langit
Seiring matahari yang perlahan menyelinap ke balik tebing cakrawala

Dan smua itu adalah saksi
Atas perasaan yang kulukiskan padamu
Aku tau pasti,
saat ku merasakan ada desir syahdu mengalir di pembuluh darahku,
membuat jantungku berdetak merdu stiap kali bersamamu

Tak ada lagi penggalan kata yang sanggup terlantun kini
sebab perbedaan,
Takkan sanggup menghapuskan cinta 
yang telah lama singgah

Kamis, 07 Juli 2011

5 Bulan Sudah......

Yups....
5 bulan sudah aku meninggalkan wara wiriku di kehidupan tulis menulis ini, gak tanggung2 lamanya. Jika pemirsa ingin tau (ciehhhh,brasa artisss...xixi) apa asal muasal, mengapa sebab akibat aku tidak menulis bahkan tdk sedikitpun membuka blog ini. Dan...the story begin.........


Waktu itu,ketika di akhir2 menghabiskan sisa aktif modemku...tiba2 modem itu kena serangan aneh yang mengakibatkan tidak dapat berfungsi seperti yang diharapkan. Nahhh,udah gitu kan gak ngerti yah mu di apain...akhirnya sisa masa aktif dibiarkan lewat begitu saja sambil menunggu kakang pulang ke Bandung dengan harapan dapat memperbaikinya sesegera mungkin.


Tapi setelah di cek,dan menanyakan kepada beberapa rekan kakang. Ternyata modem itu fine2 ajah, ga ada masalah sama sekali. Aneh kan?? smile.
Dibawa baliklah lagi ke Bandung sm kakang, tanpa mngerti bahwa aku sebenernya pengen cepet di isiin masa aktifnya. smile.
Sampe kelupaan dan lebih sering ngenet di hape, dan sampai akhirnya kakang ngasih hape baru ke aku. Hape yg lebih canggih, yg lebih sgalanya bisa di lakukan disitu. Ya sudahlah,,lupa buat ngisi modem. Kalo gak keingetan bakal hangus ni kartu mungkin pe skrg juga kakang gak bakalan ngisiin modem. Xixixixi...
Masalahnya akunya jg gak tega buat minta...(emg udah baik dri sononya,hihihi)


Yeeeaahhh,,biasaaaa...kalo udah lama gak nulis suka ky gini...males aja bawaannya. gak nyambung critanya...tapi,,yaaa lumayan laahh,tamba bengong..tamba geje gak tau mu ngapain. Kan lumayan bisa baca2,dan sdkt lebih tau tentang aku...heheheh


Siippp,,,,ssiiipppp...
Cukup sudah crita siang ini,,hhoooaaammmm....pantai indah kapuk sudah melambai lambai niiihhhh,,,sapa tahan godaannya???? heheh...